Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menceritakan penyebaran judi online slot yang menyebar hingga ke anak di bawah umur, dengan total kerugian Rp900 ribu per bulan.
Mulanya, Budi disinggung soal total kerugian di masyarakat terkait merebaknya judi slot.
"Yang lebih menyedihkan itu yang menjadi korban adalah masyarakat kecil. Bayangin, sehari 30 ribu judi slot itu, Rp30 ribu. Sebulan berapa? Rp900 ribu, dan korbannya juga sampai ke anak-anak kecil. Jadi rakyat sangat dirugikan, kasihan lah gitu," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa (8/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan Kominfo, total pusaran Rupiah di judi online terbilang fantastis. Pada platform Higgs Domino Island contohnya, putaran uang bisa mencapai Rp2,2 triliun per bulan.
"Berarti setahun bisa sampai sekitar Rp27 triliun, itu untuk satu situs saja," cetus Budi.
Ia pun mengklaim sudah memutus akses (take-down) 40 ribu platform judi online semenjak ia menduduki jabatan menteri di Kemenkominfo.
Dengan demikian total pemberangusan platform judi slot sejak Juli 2018 sampai 7 Agustus secara total mencapai 886.719 konten.
"Jadi rata-rata setiap harinya kami melakukan pemutusan akses terhadap 1.500 sampai 2.000 situs dan puluhan aplikasi termasuk aplikasi game terkait perjudian online," tutur Budi.
Judi online menjadi masalah serius di Tanah Air. Bahkan pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
menjadi masalah serius di Tanah Air. Bahkan pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online. Pembentukan Satgas dilakukan karena judi online telah menjadi lingkaran setan permasalahan yang menjangkiti masyarakat, bahkan telah merenggut nyawa.
SINDOnews melakukan wawancara dengan Ray (nama samaran), salah seorang yang aktif menjadi pemain judi online. Bahkan Ray telah rugi mengalami kerugian hingga nyaris Rp100 juta.
Ray mengikuti judi online telah lama sebelum adanya judi slot. Kala itu, dia mengikuti judi poker. Dia mengetahui judi poker dan mendapatkan link dari temannya yang telah lebih dahulu bermain.
"Di awal gue justru bukan slot, tapi gue dulu main poker awal mulanya. Saat itu belum ada judi slot," kata Ray kepada SINDOnews, Selasa (18/6/2024).
Setelah berkali-kali Ray dia terus mengalami kekalahan. Bahkan kekalahan yang dialami Ray tidak tanggung-tanggung mencapai Rp100 juta. Dia mengakui uang di tabungannya sampai habis.
"Gue main terus, kalah tuh habis itu puluhan juta hampir 100 juta. Sampai duit habis. Benar-benar habis duit gue," katanya.
Setelah uang habis, Ray masih bermain dan mendapatkan uang keberuntungan Rp30 juta dari judi poker. Dia menduga uang tersebut adalah sistem judi online agar tidak berhenti bernain.
Sadar akan dimanfaatkan sistem judi online, setelah mendapatkan uang keberuntungan Rp30 juta itu, dia berhenti. "Gue kalah sampai hampir 100 juta mungkin biar gue main terus, dikasih 30 juta itu," ucapnya.
"Ya itu setelah dapet jackpot 30 juta itu akhirnya gue berhenti. Gue mikir enggak ada menangnya kalau judi," jelasnya.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kisah-kisah soal dampak bahaya judi online di masyarakat terus bermunculan. Termasuk warga di Bogor, Jawa Barat, yang sempat terhasut teman bermain judi online hingga menghabiskan uang puluhan juta rupiah.
Salah seorang warga Kota Bogor bernama Azis (bukan nama sebenarnya) berusia 31 tahun, sempat kecanduan judi online sejak lima tahun lalu. Namun, pada 2022, ia memutuskan berhenti karena menyadari telah mengalami dampak buruk dari judi online ini.
“Pertama main lima tahun lalu, dihasut teman bikin status ‘depo Rp 100 ribu, bisa menang Rp 2 juta’. Akhirnya depo, ketagihan. Tapi, kalah terus ambles (habis) uang sampai jutaan rupiah,” kata Azis kepada Republika.co.id, Jumat (8/9/2023).
Azis mengatakan, bisa mengeluarkan uang setiap hari hanya untuk deposit (depo) di situs judi online. Dalam sehari, paling banyak ia bisa menghabiskan uang sebanyak Rp 1,5 juta. Sedangkan rekor kemenangan tertinggi yang pernah didapatnya hanya sebesar Rp 4 juta.
Ia bahkan sempat mencoba meminjam uang melalui pinjaman online (pinjol) supaya bisa mengembalikan uangnya. Namun, ternyata uangnya semakin banyak habis, seiring dengan rasio kekalahannya yang semakin besar tapi tak kunjung ‘balik modal’.
“Total uang saya selama lima tahun sudah habis puluhan juta rupiah. Titik balik berhenti itu ketika uang di rekening Rp 0 dan tidak bisa menjalani kehidupan. Gaji habis. Akhirnya setop dan menghindari teman-teman yang toxic,” ujarnya.
Sama halnya dengan yang dialami warga Kabupaten Bogor bernama Sinta (26). Tahun lalu ia sempat bermain judi online karena diajak oleh temannya.
Bahkan, kata Sinta, teman yang mengajaknya itu sempat memberi modal berupa uang di awal ia bermain hingga menang beberapa kali. Hal itu pun membuat Sinta ketagihan hingga merogoh koceknya sendiri.
“Padahal awalnya mah saya nggak main. Kalau diakumulasi total saya sudah habis uang Rp 5 juta karena nggak pernah main gede (mengeluarkan uang banyak),” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, keseharian Sinta menjadi berantakan. Bermain judi online pada malam hari membuatnya bergadang hingga telat bangun tidur pada pagi hari, bahkan kerap terlambat berangkat kerja.
Sinta yang merasa tidak kunjung menang juga menyita pikirannya. Judi online yang mulai membuat candu itu pun menjadi beban baru, hingga akhirnya Sinta memutuskan untuk berhenti sebelum hidupnya benar-benar berantakan.
“Saya merasa rugi dan berhenti karena membuang waktu, membuat malas, dan membuat kita tidak berpikir ke depan. Dalam berjudi yang didapat tidak sepadan dengan yang dipertaruhkan. Emang kadang ada menangnya, tapi yang namanya judi itu kebanyakan pasti kalah,” kata dia.
KORBAN JUD SLOT ONLINE TERBARU MASIH MUDA KECANDUAN JUDI
Jakarta - Kaum pria di Pakistan terobsesi memiliki stamina seksual memuaskan. Mereka percaya, minyak yang diekstrak dari kadal gurun bisa menjadi obat kuat.